Archive | Ngebolang RSS for this section

Ujung Genteng…Melihat Keindahan Curug Cikaso (I)

WP_20141031_14_13_42_Pro_wm

” Curug Cikaso “

Bagi saya melakukan perjalanan seorang diri sudah menjadi hal yang biasa. Terdapat kesan dan pengalaman yang berbeda disetiap perjalanan saya. Seperti perjalanan ke Ujung Genteng yang sebenarnya tidak saya rencanakan sebelumnya. Terlintas begitu saja dipikiran dan langsung membulatkan niat untuk pergi seorang diri ke Ujung Genteng yang berada jauh di pesisir selatan Sukabumi.

Setelah mengunjungi Situ Gunung yang bisa dilihat dipostingan Kabut Pagi Situ Gunung. Keesokan harinya tanpa direncanakan saya nekad sendirian pergi ke Ujung Genteng. Daerah yang masih asing bagi saya. Pagi hari yang cerah di penghujung akhir bulan Oktober 2014, saya melangkahkan kaki dari rumah teman saya di asrama polisi menuju ke Pasar Sukabumi. Sesuai dengan arahan yang diberikan oleh teman saya.  Read More…

Kabut Pagi Situ Gunung

WP_20141030_10_55_31_Pro_wm

” Situ Gunung “

Postingan saya kali ini masih melanjutkan postingan sebelumnya Ada Situ Sangkuriang di Lembang. Karena perjalanan saya belum berakhir. Setelah dari Bandung, keesokan harinya saya memutuskan untuk pergi ke sebuah kota di lereng Gunung Gede-Pangrango, yaitu Sukabumi. Melanjutkan silaturahmi untuk berkunjung ke rumah sahabat lama saya yang lain, sahabat dekat yang juga masih satu SMA.

Saya mengenal Sukabumi dari sinetron favorit saya semasa masih anak-anak, yaitu Keluarga Cemara. Sinetron yang mengambil lokasi cerita di kota tersebut. Saya jadi sering berkunjung ke Sukabumi karena kebetulan teman saya bertugas di kota tersebut. Menjadi salah satu tempat pelarian saya selain Bandung dikala jenuh dengan rutinitas kerja. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dari Jakarta. Read More…

Ada Situ Sangkuriang di Lembang

wp_20141028_13_42_09_pro_wm

” Situ Sangkuriang “

Bandung, mendengar kata Bandung saya selalu terkenang masa-masa menuntut ilmu di kota tersebut. Selama kurang lebih 5 tahun saya tinggal di kota tersebut, banyak pengalaman suka maupun duka yang saya rasakan, yang membuat saya selalu ingin kembali. Kota yang akan memikat siapapun dengan pesonanya.

Bulan Oktober 2014, merupakan bulan kedua saya resmi menyandang status baru sebagai pengangguran. Kejenuhan aktifitas sebagai pengangguran di Jakarta, membuat saya memutuskan untuk berkunjung ke rumah sahabat lama saya di Bandung. Sekedar melepas rindu setelah lama tak bertemu. Sahabat dekat dari sejak duduk di bangku SMA yang kebetulan sama-sama merantau ke Bandung. Read More…

Menikmati Rancabali

WP_20140621_13_19_16_Pro_wm

” Kebun Teh Rancabali “

Kejenuhan akan rutinitas kerja, membuat saya ingin melepaskan diri sejenak menghirup udara segar pegunungan. Otak serasa keruh akan beban pekerjaan yang rasanya tak ada habisnya. Kebetulan dan sangat jarang terjadi, kantor saya memberi libur di hari sabtu. Sesuatu yang sangat saya syukuri. Seakan tuhan mengabulkan doa saya, mengijinkan saya untuk melihat dan menikmati keindahan alam ciptaannya.

Bandung langsung menjadi tujuan saya. Kota yang sudah menjadi bagian hidup saya, karena di kota ini lah tampat perantauan pertama saya sejak meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan. Setelah berkoordinasi dengan teman baik saya, yang merupakan teman satu kampus dan juga satu kost semasa kuliah. Saya berangkat dari Jakarta menuju Bandung menggunakan jasa travel, selepas pulang kerja. Read More…

Bumi Laskar Pelangi…Belitung (IV)

WP_20140418_16_33_14_Pro_wm

” Pantai Tanjung Binga “

Langit sore mulai menampakkan wajahnya. Matahari mulai bergerak ke ujung barat tempat dia bersiap terbenam dalam langit senja. Motor yang saya kendarai terus bergerak menyusuri jalanan Belitung menuju ke utara Kota Tanjung Pandan. Tepatnya ke arah Kecamatan Sijuk. Selepas mengunjungi Belitung Timur, dengan masih adanya waktu sebelum malam menjemput. Bersama dua orang teman saya, perjalanan masih kami lanjutkan mengunjungi Pantai Tanjung Binga dan Pantai Bukit Berahu. Di pantai ini kami berencana untuk melihat keindahan matahari terbenam atau sunset.

Tanjung Binga sebenarnya merupakan sebuah perkampungan nelayan tradisional. Berjarak kurang lebih 20 km ke arah utara dari Kota Tanjung Pandan, searah dengan Pantai Tanjung kelayang dan Pantai Tanjung Tinggi. Nama pantai diambil dari nama Desa Tanjung Binga. Sebagian besar warga kampung nelayan di Tanjung Binga bukan merupakan warga asli Belitung, tetapi warga pendatang dari Pulau Sulawesi yaitu Suku Bugis. Maka kadang kampung ini disebut kampung nelayan bugis. Kampung nelayan ini merupakan penghasil ikan asin terbesar di Belitung. Read More…

Bumi Laskar Pelangi…Belitung (III)

WP_20140418_13_20_54_Pro_wm

” Bangunan SD Muhammadiyah Gantong dalam Film Laskar Pelangi “

Gantung atau orang lokal belitung menyebutnya Gantong, merupakan sebuah kecamatan di Belitung Timur yang berada di sebelah selatan Kota Manggar. Sekitar 30 menit perjalanan dari Manggar dengan menggunakan motor. Di Gantung inilah setting cerita utama dari novel dan film Laskar Pelangi dibuat, sebagian besar lokasi syuting berada di daerah ini. Andrea Hirata sang penulis novel Laskar Pelangi, merupakan putra asli daerah Gantung. Menuliskan kisah nyata tentang masa kecilnya sewaktu Gantung masih berjaya dengan tambang timahnya. Tapi semua kejayaan itu tidak bisa dinikmati oleh sebagian besar warga Gantung.

Sekarang Gantung menjelma menjadi sebuah tempat tujuan wisata populer bagi setiap orang yang berkunjung ke Belitung. Rasanya tidak lengkap pergi ke Belitung tanpa mampir ke Gantung walaupun jaraknya cukup jauh dari Tanjung Pandan. Berkat jasa seorang Andrea Hirata dengan Laskar Pelanginya, Gantung yang telah tenggelam dalam sejarah kejayaan timah masa silam muncul kembali dengan bentuk yang berbeda, bukan lagi menawarkan bulir timah tapi menawarkan pesona wisata. Baik wisata alam, wisata sejarah dan juga wisata edukasi. Read More…

Bumi Laskar Pelangi…Belitung (II)

WP_20140418_07_28_23_Pro_wm

” Tugu Batu Satam “

Cahaya pagi masuk menerobos kaca jendela kamar ditempat saya menginap. Suara lalu lalang kendaraan bermotor mulai ramai terdengar, denyut nadi kota Tanjung Pandan telah dimulai. Hangat matahari pagi menyambut hari kedua saya berada pulau yang indah ini. Bersiap melanjutkan petualangan menuju ke daerah Belitung Timur. Tempat dimana sang fenomenal gubernur Jakarta saat ini Bapak Basuki Cahaya Purnama (Ahok) berasal dan pernah menjabat sebagai bupati.

Hari Jumat, tanggal 18 April 2014 sekitar jam 8 pagi. Saya bersama teman saya memulai perjalanan menuju Belitung Timur. Teman baru kami dari Bandung turut serta dalam perjalanan ini. Selesai menyantap sarapan ala kadarnya yang disediakan oleh penginapan, kami bertiga berangkat menuju ke arah timur Kota Tanjung Pandan melewati Bandara H.AS.Hanandjoeddin. Perkiraan perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 2 jam menggunakan motor.

Untuk menuju Belitung Timur bisa berpatokan pada Kota Manggar yang merupakan ibukota Belitung Timur. Saya mengambil arah melewati kecamatan Kelapa Kampit dan kecamatan Damar, karena sesuai rencana akan mampir di Vihara Dewi Kwan Im dan Pantai Burung Mandi yang berada di daerah tersebut. Jika ingin lebih cepat menuju Kota Manggar bisa juga melalui Kecamatan Badau, dengan kondisi jalan yang lebih baik dan suasana yang lebih ramai. Baik lalu lintasnya maupun daerah perkampungannya. Read More…

Bumi Laskar Pelangi…Belitung (I)

WP_20140417_16_35_43_Pro_wm

” Bumi Pelangi Belitong “

” Laskar pelangi takkan terikat waktu, Bebaskan mimpimu di angkasa warnai bintang di jiwa. Menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga, Bersyukurlah pada yang kuasa cinta kita di dunia…Selamanya “

Petikan lirik lagu ” Laskar Pelangi ” diatas yang dinyanyikan oleh Nidji sebagai soundtrack dari film dengan judul yang sama. Menjadi fenomena kala itu sekitar tahun 2008, filmnya mendadak menjadi boxoffice di Indonesia. Tidak hanya buku novelnya yang laris manis, filmnya pun yang mengadopsi cerita dari novel tersebut tak kalah larisnya diserbu penonton. Film yang menyajikan cerita berbeda dari trend film yang muncul di perfilman Indonesia pada tahun itu.

Sosok dibalik itu semua adalah seorang anak belitung asli yang bernama Andrea Hirata. Dia lah sosok yang menulis cerita inspiratif di buku novel Laskar Pelangi. Lewat ceritanya dia mengenalkan daerah tanah kelahirannya yaitu Belitung. Bercerita mengenai masa-masa kecil dari seorang Andrea Hirata di tanah surga timah Belitung. Akibat dari ceritanya tersebut nama Belitung mulai dikenal di seantero Indonesia. Lewat filmnya, terkuak lah kecantikan Belitung dengan pantai-pantai indahnya dihiasai batu-batu granit yang besar. Membuat orang-orang penasaran untuk mengunjunginya sekaligus napak tilas ke tempat-tempat yang dijadikan lokasi syuting di film tersebut. Read More…